Definisi Bimbingan dan Konseling
Bimbingan dan konseling berasal dari dua kata yaitu bimbingan dan konseling. Bimbingan merupakan terjemahan dari guidance yang didalamnya terkandung beberapa makna. Sertzer & Stone (1966:3) mengemukakan bahwa guidance berasal kata guide yang mempunyai arti to direct, pilot, manager, or steer (menunjukkan, menentukan, mengatur, atau mengemudikan).
Prayitno dan Erman Amti (2004:99) mengemukakan bahwa bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada seorang atau beberapa orang individu, baik anak-anak, remaja, maupun dewasa agar orang yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada dan dapat dikembangkan berdasarkan norma-norma yang berlaku. Sedangkan konseling adalah proses bantuan yang diberikan oleh seorang ahli (konselor) kepada konseli baik secara langsung maupun tak langsung dengan tujuan memecahkan masalah yang dialami konseli menuju perkembangan yang optimal.
Definisi Layanan Kunjungan Rumah
Layanan kunjungan rumah ( Home visit ) adalah salah satu teknik pengumpul data dengan jalan mengunjungi rumah siswa untuk membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi siswa dan untuk melengkapi data siswa yang sudah ada yang diperoleh dengan tehnik lain (WS.Winkel, 1995:76).
Kunjungan Rumah (P4) adalah upaya yang dilakukan Konselor untuk mendeteksi kondisi keluarga dalam kaitannya dengan permasalahan anak/individu agar mendapat berbagai informasi yang dapat digunakan lebih efektif.
Kegiatan kunjungan rumah merupakan salah satu kegiatan pendukung yang diadakan untuk memahami diri siswa yang bermasalah secara lebih lengkap di dalam proses pemberian bantuan melalui jenis layanan bimbingan dan konseling di sekolah .
Penanganan permasalahan siswa seringkali memerlukan pemahaman yang lebih lengkap tentang suasana rumah atau keluarga siswa. Untuk itu perlu dilakukan kunjungan rumah , namun harus diingat bahwa kunjungan rumah itu tidak perlu dilakukan untuk semua siswa. Bagi siswa yang permasalahannya menyangkut peranan rumah tangga atau keluarga sajalah yang diperlukan kunjungan rumah itu . Kemungkinan cara lain yang dapat ditempuh untuk memperoleh data atau informasi tersebut ialah mewawancarai siswa secara langsung atau meminta / mengundang orang tua ke sekolah untuk memberikan keterangan yang dimaksud. Dalam kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah, home visit (kunjungan rumah) merupakan salah satu alternatif dalam memecahkan masalah siswa..
Latar Belakang Penggunaan Layanan Kunjungan Rumah
Latar belakang penggunan layanan kunjungan rumah adalah sebagai berikut:
1. Hanya sebagian kecil waktu anak berada di sekolah dan selebihnya berada di rumah. Untuk melengkapi pengalaman membimbing tentang seseorang perlu mengetahui kehidupan keluarga di mana anak itu tinggal dan banyak melakukan kegiatan sesudah pulang sekolah.
2. Tidak sedikit masalah yang timbul di sekolah, berasal dari rumah.
Tujuan Layanan Kunjungan Rumah
Ada duat tujuan dari layanan kunjungan rumah atau home visit, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Berikut penjelasannya.
Tujuan Umum
Diperolehnya data yang lebih lengkap dan akurat berkenaan dengan masalah klien serta digalangnya komitmen orangtua atau anggota keluarga lainnya dalam rangka penyelesaian masalah.
Membangun hubungan antara lembaga keluarga, sekolah dan masyarakat.
Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari layanan kunjungan rumah adalah sebagai berikut:
Agar terpahaminya permasalahan klien dan upaya pengentasannya. Dari ini dapat mencegah timbulnya masalah lagi serta dapat berlanjut untuk mewujudkan fungsi pengembangan dan pemeliharaan serta advokasi.
Untuk mengkomunikasikan kepada orang tua tentang permasalahan yang sedang dihadapi siswa.
Membangun komitmen orang tua terhadap pembahasan dan pengentasan permasalahan siswa.
Hubungan Layanan Kunjungan Rumah dengan Komponen dalam Bimbingan dan Konseling
Hubungan layanan kunjungan rumah dengan komponen bimbingan konseling, khususnya dengan komponen pelayanan responsif dan dukungan sistem dapat dijelaskan sebagai berikut:
Pelayanan Responsif
Layanan responsif merupakan pemberian bantuan kepada siswa yang memiliki kebutuhan dan masalah yang memerlukan pertolongan dengan segera. Layanan responsif bertujuan untuk membantu siswa agar dapat memenuhi kebutuhannya dan memecahkan masalah yang dialaminya atau membantu siswa yang mengalami hambatan, kegagalan dalam mencapai tugas-tugas perkembangannya. Tujuan lainnya adalah agar dapat juga dikemukakan sebagai upaya untuk mengintervensi masalah-masalah atau kepedulian pribadi siswa yang muncul segera dan dirasakan saat itu, berkenaan dengan masalah sosial-pribadi, karir, dan atau masalah pengembangan pendidikan.Fokus pelayanan responsif bergantung pada masalah atau kebutuhan konseli.
Home visit merupakan salah satu layanan pendukung dari kegiatan bimbingan dan konseling yang dilakukan guru pembimbing atau wali kelas dengan mengunjungi orang tua/tempat tinggal siswa. Kegiatan dalam kunjungan rumah dapat berbentuk pengamatan dan wawancara, terutama tentang kondisi rumah tangga, fasilitas belajar, dan hubungan antaranggota keluarga dalam kaitannya dengan permasalahan siswa. Masalah siswa yang dibahas dapat berupa bidang bimbingan pribadi, sosial, belajar, dan bidang bimbingan karier.
Dukungan Sistem
Ketiga komponen program, merupakan pemberian layanan BK kepada siswa secara langsung. Sedangkan dukungan sistem merupakan komponen layanan dan kegiatan manajemen yang secara tidak langsung memberikan bantuan kepada siswa atau memfasilitasi kelancaran perkembangan siswa. Dukungan sistem adalah kegiatan-kegiatan manajemen yang bertujuan untuk memantapkan, memelihara, dan meningkatkan program bimbingan secara menyeluruh melalui pengembangan profesinal ; hubungan masyarakat dan staf, konsultasi dengan guru, staf ahli/penasehat, masyarakat yang lebih luas; manajemen program; penelitian dan pengembangan (Thomas Ellis, 1990:89).
Program ini memberikan dukungan kepada guru pembimbing dalam memperlancar penyelenggaraan layanan dalam Bimbingan dan Konseling. Sedangkan bagi personel pendidik lainnya adalah untuk memperlancar penyelenggaraan program pendidikan di sekolah. Dukungan sistem ini meliputi dua aspek, yaitu : (1) pemberian layanan, dan (2) kegiatan manajemen. Dukungan sistem untuk layanan kunjungan rumah adalah keluarga konseli (peserta didik), khususnya adalah orang tua konseli ( peserta didik ).
Hubungan Layanan Kunjungan Rumah dengan Bidang dalam Bimbingan dan Konseling
Setiap Strategi Pelayanan yang ada dalam Bimbingan Konseling hendaknya selalu dikaitkan dengan empat bidang BK yakni pribadi-sosial, akademik dan karir. Tidak terkecuali Kunjungan Rumah yang juga mempunyai hubungan yang erat dengan bidang dalam Bimbingan dan Konseling.
Bidang Pribadi-Sosial
Bidang bimbingan pribadi adalah bidang bimbingan yang meliputi pemantapan keimanan&ketaqwaan, potensi diri, bakat, minat pemahaman kelemahan diri, kemampuan pengambilan keputusan sehingga dapat merencanakan kehidupan yang sehat. Dalam kunjungan rumah konselor mendapatkan informasi yang akan membantu konselor dalam memfasilitasi konseli menyelesaikan masalah.Sehingga konseli memilki hubungan sosial yang baik antar anggota keluarga,khususnya pada si konseli,memiliki sikap positif atau respek terhadap diri sendiri dan Seluruh anggota keluarga,memiliki kemampuan kontrol diri yang baik dalam keluarga,melatih diri agar mempunyai sifat tanggung jawab terhadap keluarga,terjalin komunikasi yang efektif dan demokratis antar penghuni keluarga,memiliki kemampuan untuk problem solving masalah yang ada di rumah.
Bidang Akademik
Kunjungan Rumah bertujuan mengetahui situasi dan kondisi dalam rumah guna menemukan cara belajat peling efektif di rumah.Memiliki motif yang tinggi untuk belajar di rumah dengan tanpa disuruh orang tua.Konselor mengetahui cara pola asuh dalam hal belajar didalam rumah.Konseli memiliki keterampilan untuk menetapkan tujuan dan perencanaan pendidikan,seperti membuat jadwal belajar di rumah,serta menumbuhkan rasa pentingnnya pendidikan pada semua anggota keluarga terutama orang tua dan anak.
Bidang Karir
Bidang bimbingan karier adalah bidang bimbingan yang meliputi pemantapan pemahaman diri berkenaan dengan kecenderungan karier yang hendak dikembangkan dan dipilih. Hubungan layanan kunjungan rumah dengan bidang bimbingan konseling terutama dapat dijelaskan pada jenjang SMA atau SMK kelas akhir. Kunjungan rumah juga digunakan sebagai sarana untuk menyamakan visi karir dari keinginan orang tua dengan konseli.
Aplikasi dalam Layanan Kunjungan Rumah
Perencanaan
Perencanaan layanan kunjungan rumah terdiri dari:
Format lapangan dan Politik
Kunjungan Rumah menjangkau lapangan permasalahan klien yang menjangkau kehidupan keluarga dan terlaksanakan politik yaitu menghubungi pihak-pihak terkait dengan keluarga.
Menetapkan kasus yang memerlukan KR, meyakinkan klien akan KR, menyiapkan data dan informasi yang akan dikomunikasikan dengan keluarga, menetapkan materi KR dan meyiapkan kelengkapan administrasi.
Materi
Yang perlu diperhatikan saat di hadapan keluarga :
Tidak melanggar asas kerahasiaan klien
Semata-mata untuk memperdalam masalah klien
Tidak merugikan klien
Peran klien
Menyetujui Kunjungan Rumah yang akan dilakukan klien dan mempertimbangkan perlu tidaknya ia terlibat saat kunjungan rumah.
Kegiatan
Melakukan wawancara dan pengamatan dan memeriksa dokumen-dokumen yang dimiliki keluarga.
Undangan terhadap keluarga
Keluarga dapat diundang ke sekolah sesuai dengan permasalahan klien. Pelaksanaan undangan ini memperhatikan: izin dari klien, perlu dipersiapkan materi pembicaraan dan peran klien.
Pelaksanaan
Pelaksanaan layanan kunjungan rumah adalahsebagai berikut:
Bertemu anggota keluarga (ortu atau wali)
Membahas masalah klien
Melengkapi data
Mengembangkan komitmen
Menyelenggarakan konseling keluarga
Merekam dan menyimpulkan hasil KR
Evaluasi
Melalui kunjungan rumah akan diperoleh berbagai data atau keterangan tentang berbagai hal yang besar kemungkinan ada sangkut pautnya dengan permasalahan siswa. Dari kunjungan rumah yang dilakukan, konselor akan memperoleh data mengenai siswa. Data atau keterangan ini meliputi kondisi rumah tangga dan orang tua, fasilitas belajar yang ada di rumah, hubungan antar anggota keluarga, sikap dan kebiasaan siswa di rumah, berbagai pendapat orang tua dan anggota keluarga lainnya terhadap siswa.
Mengevaluasi proses pelaksanaan Kunjungan Rumah, mengevaluasi kelengkapan dan keakurautan data hasil Kunjungan Rumah serta komitmen ortu atau wali, mengevaluasi penggunaan data dalam rangka pengentasan masalah klien. Analisis terhadap efektifitas penggunaan hasil KR terhadap penanganan kasus.Mempertimbangkan apakah perlu dilaksanakan KR ulang atau lanjutan dan mempertimbangkan tindak lanjut layanan dengan menggunakan hasil KR yang lebih lengkap dan akurat. Menyusun laporan KR, menyampaikan laporan dan mendokumentasi laporan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam Kunjungan Rumah
Mengadakan persiapan mental sebelumnya mengenai informasi apa yang ingin diperoleh.
Konselor perlu bersikap wajar, sopan dan menghargai dan ada kesediaan untuk menolong untuk menghindari memberikan kesan seolah-olah diadakan pemeriksaan atau penggeledahan.
Harus ada kepastian sebelum berkunjung ,bahwa kedatangan konselor akan disambut dengan baik. Kepastian itu dapat diperoleh dari surat balasan yang diberikan orang tua terhadap surat pemberitahuan dari sekolah mengenai rencana kunjungan rumah atau dengan menanyai siswa yang bersangkutan tentang rencana berkunjung ke rumahnya. Kalau siswa tidak menyukainya atau meragukan kerelaan orang tua menerima kunjungan petugas bimbingan atau konselor, pada umumnya lebih baik rencana itu dibatalkan saja.
Membuat catatan seperlunya, sesuai dengan tujuan.
Hindari wawancara sepihak.
Pada ibu biasanya banyak tersimpan data.
Sebelum mengadakan home visit, sebaiknya pembimbing mempelajari data anak di sekolah.
Mencari data sejauh yang memungkinkan.
Pendekatan dapat dilakukan dari segi positif atau kekuatan dari keluarga anak.
Hasil dari home visit dipergunakan dalam rangka menolong.
Sesudah kembali dari kunjungan rumah, pembimbing membuat laporan singkat tentang informasi yang diperoleh dengan membedakan antara fakta dan datadengan kesan pribadi yang merupakan interpretasi terhadap informasi.Laporan disimpan sendiri dan tembusan dilampirkan pada kartu pribadi siswa yang
bersangkutan.
Informasi yang Diperoleh dalam Kunjungan Rumah
Informasi yang dapat dikumpulkan biasanya mencakup hal-hal :
1. Letak rumah dan keadaan di dalam rumah : keadaan fisik daerah di sekitar rumah, ukuran rumah, perlengkapan di dalam rumah, sumber penerangan, dsb.
2. Fasilitas belajar yang tersedia bagi siswa : ruang belajar, meja belajar, macam sumber penerangan, sumber-sumber gangguan.
3. Kebiasaan belajar siswa : belajar pada waktu-waktu kapan, berinisiatif sendiri atau harus dikejar-kejar, belajar bersama teman atau sendirian.
4. Suasana keluarga : corak hubungan antara anak dan orang tua (akrab atau tidak), sikap orang tua terhadap sekolah, sikap orang tua terhadap teman-teman bergaul anaknya, harapan kedua orang tua terhadap anaknya, tekanan ekonomi, dsb.
please change type writing & its colour. Learn more how to write for presentasion or people will not going to visit or blog although u have a great ideas or story. PS: Short advice for ur good in future
BalasHapusmakasi ya,,, ata ilmunyaaa..
BalasHapusjenis font dan warnanya coba diganti dengan yang lebih simpel dan mudah. Terimakasih
BalasHapusWah, rame bener ya konten web sehingga maaf tidak mudah untuk dibaca sehingga kurang komunikatif.
BalasHapusTerimah kasih yahh...atas ilmunya,semoga sukses selalu🙏
BalasHapusUlasan ini sangat membantu terimakasih
BalasHapus